ADA APA DENGAN AKHLAK DAN MORAL PELAJAR …???
Pelajar
Islam Indonesia (PII) peduli dengan akhlak dan Moral, pelajar saat ini
Moralnya sudah goyang khususnya pelajar subang, mereka tidak peduli lagi
dengan perbuatannya yang akan merugikan mereka sendiri dan orang lain,
mereka tidak peduli lagi dengan masa depannya, sungguh pelajar sekarang
menghawatirkan, meraka tidak sadar bahwa Indonesia ini membutuhkan
bibit-bibit yang baik dan bibit itu adalah para pelajar yang sedang
duduk di bangku sekolah, pelajar adalah penerus-penerus bangsa ini yang
akan menggantikan para orang tua kita semua.
Pelajar
merupakan generasi penerus bangsa. Ibarat tumbuhan, pelajar adalah
bibitnya, bila bibit itu bagus maka akan tumbuah menjadi “generasi
negeri yang baik”. Sepuluh tahun terakhir ini di masa
reformasi pelajar semakin rentan akan tawuran, penyalahgunaan narkorba,
dan sex bebas. Mereka lupa akan jati diri sebagai manusia pembelajar.
Bagaimana
negara kita ini akan maju, jaya, kokoh, kuat, berwibawa dan merdeka
kalau penerus-penerusnya itu tidak di bibit dengan baik? Sedangkan
pelajar-pelajar sekarang saat ini khususnya pelajar Subang yang
tercorong lebih suka minum-minuman keras, kumpul-kumpul tidak jelas
hinga dia berperilaku yang seperti bukan anak sekolah saja, Tawuran yang
membuat resah masyarakat yang ada di sekitarnya, semaraknya Gengster
yang ugal-ugalan di jalan yang memakai motor tanpa teratur dan melanggar
aturan-aturan lalulintas hingga meresahkan dan menggangu masyarakat
yang ada disekitarnya, narkoba yang membuat pelajar menjadi tidak nyaman
lagi untuk belajar dan malas menuntut ilmu yang ada di
pikiranya adalah hedonisme, pelajar yang suka berkata-kata kasar atau
kotor seperti bukan anak sekolah yang seakan-akan seperti tidak di didik
oleh para guru-guru yang tugasnya mendidik, porno aksi yang ada di
media yang membuat pelajar itu melakukan perbuatan yang belum waktunya hingga banyaknya kejadian
yang dimana para pelajar yang banyak bunting (Hamil) sebelum waktunya
disebabkan karena sex bebas yang sudah tidak asing lagi untuk dilakukan
para pelajar, banyaknya di kalangan pelajar yang suka main Play Station
hingga lupa waktu untuk belajar.
Siapakah
yang akan menggantikan untuk mengurus Negara ini seperti Bapak
Persiden, Bapak Gebernur, Bapak Bupati, dan tokoh-tokoh yang lain? ya
tentu pastinya para pelajar yang sedang duduk di bangku sekolah menuntut
ilmu, seandainya kalau semua para pelajar seperti ini, seperti apakah masa depan Negara Indonesia yang akan terjadi di masa depan kelak…..???
Kenapa
itu semua bisa terjadi, apakah kurangnya perhatian dari orang tua atau
tempat sekolahnya yang dimana guru-gurunya yang kurang memperhatikan
anak-anak didiknya atau juga lingkungannya yang tidak baik, hingga
sampai terjadi pelajar seperti yang di ceritakan di atas….???
Moral
remaja dipengaruhi tiga hal; sekolah, lingkungan, dan keluarga. Jika
ketiga hal tersebut baik, otomatis moral remaja akan baik. Sebaliknya,
jika buruk akan membuat moral remaja buruk. Sebab, tumbuhkembangnya
moral remaja selalu dipengaruhi hal tersebut.
Apalagi
keluarga yang seharusnya menjadi benteng terakhir pertahanan moral
siswa justru jebol. Orangtua cenderung berorientasi pada materialistik,
sehingga dalam mendidik anak, ujungnya hanya bagaimana anak bisa
mendapat materi sebanyak-banyaknya, atau menjadi makhluk materi.
“Padahal, manusia secara subtansi, bertugas mengabdi kepada Allah, bukan menjadi mahkluk materi,”.
“Padahal, manusia secara subtansi, bertugas mengabdi kepada Allah, bukan menjadi mahkluk materi,”.
Karena
paradigma yang salah itu, Menurut saya, orangtua kerap memberikan pola
asuh yang otoriter dan permisif. Otoriter untuk hal keduniawian dan
permisif untuk hal yang dilarang agama.
Setali
tiga uang dengan sekolah. Bukannya mencerdaskan remaja, sekolah justru
menjadi gerbong-gerbong pembodohan. Sekolah belum berhasil memberikan
porsi yang adil bagi anak. Padahal setiap anak memiliki kecerdasan
masing-masing dan berbeda (multiple intelligences), namun sekolah
justru menekankan pada disiplin ilmu tertentu saja. Karena itu, Neno
mengkritik program Ujian Nasional yang hanya menjadikan sejumlah tolok
ukur mata pelajaran sebagai kelulusan siswa. Padahal, siswa memiliki
kecerdasan yang berbeda.
Wahai
pelajar, masa depan mu masih panjang, jangn kau hancurkan masa depanmu
dengan perbuatan mu sendiri, sesungguhnya pelajar itu adalah Aset/modal
yang paling berharga dan Indonesia ini akan hancur ketika pelajarnya rusak
Pelajar………….Bersatu….!!!!
Islam……...........Allahhuakbar….!!!!
Indonesia……….Maju…..!!!!
Oleh : (Ketua Umum) PD PII Subang preode 2010-2011
0 komentar:
Posting Komentar